Home » » Contoh Audit Program Piutang Terlambat

Contoh Audit Program Piutang Terlambat





Audit program merupakan kumpulan dari prosedur audit yang akan dijalankan dan dibuat secara tertulis. 

Tujuan audit program adalah untuk membantu auditor dalam memberikan perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilaksanakan. Audit program harus mencantumkam :


  1. Tujuan pemeriksaan 
  2. Audit prosedur yang harus dijalankan 
  3. Kesimpulan pemeriksaan 
Berikut ini saya akan memberikan contoh dalam pembuatan audit program dalam pemeriksaan piutang terlambat. Semoga dapat bermanfaat.


AUDIT PROGRAM PIUTANG TERLAMBAT


A. Tujuan

  1. Untuk memastikan bahwa A/R overdue Cabang sudah sesuai dengan KPI yang ditetapkan. 
  2. Untuk memastikan bahwa bagian Faktur dan Manager Finance mengetahui alasan piutang terlambat dan sudah dilakukan follow up atas piutang-piutang tersebut. 
  3. Untuk memastikan bahwa proses penagihan oleh Kolektor atas outlet-outlet tersebut sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan kontinuitasnya terjaga. 
  4. Untuk memastikan bahwa piutang-piutang terlambat tersebut timbul bukan disebabkan karena kesalahan analisis pada saat order diloloskan. 
  5. Untuk memastikan bahwa piutang-piutang tersebut tidak disebabkan adanya tindak kecurangan personel Cabang (order fiktif, penggelapan tagihan, dsb). 
B. Dokumen
  1. Daftar Invoice Belum Lunas 
  2. Daftar Invoice Belum Lunas Sudah Jatuh Tempo 
  3. Rekap Piutang by Outlet 
  4. Kartu Piutang Outlet 
  5. Form Konfirmasi Piutang 

C. Prosedur Pemeriksaan


  1. Print Daftar Invoice Belum Lunas Sudah Jatuh Tempo. 
  2. Bandingkan dengan Daftar Invoice Belum Lunas all, hitung persentase A/R overdue-nya. Pastikan sudah sesuai KPI yang ditetapkan. 
  3. Cross check ke bagian Faktur untuk memastikan alasan faktur-faktur tersebut belum lunas, kontinuitas penagihan, dan follow up yang telah dilakukan. 
  4. Untuk pelanggan yang nilai overduenya besar, periksa apakah melebihi plafon kredit yang telah ditetapkan dan cek pejabat yang menyetujui pelolosannya. 
  5. Untuk pelanggan yang nilai overduenya besar, pastikan bahwa pesanan berikutnya dipending/tidak diloloskan. 
  6. Periksa konsistensi Faktur dalam melakukan Konfirmasi Piutang yang tercatat dalam form Konfirmasi Piutang. 
  7. Lanjutkan dengan Faktur Opname 
  8. Lakukan konfirmasi piutang ke pelanggan jika ditemukan indikasi penyimpangan/kasus atau pelanggan bermasalah. 

D. Simpulan

  1. Apakah persentase A/R overdue Cabang sudah wajar dan sesuai KPI yang ditetapkan 
  2. Apakah Faktur mengetahui dengan pasti alasan faktur-faktur tersebut belum lunas? Apakah penagihan dan follow up ke pelanggan tersebut telah dilakukan secara kontinu? 
  3. Apakah terdapat pelanggaran Cabang dalam pelolosan order sehingga mengakibatkan timbulnya A/R overdue? 
  4. Apakah konfirmasi piutang telah dilakukan oleh Faktur secara konsisten dan dicatat dalam form Konfirmasi Piutang? 
  5. Apakah terdapat indikasi penyimpangan/kasus yang terjadi, pelanggan bermasalah/bangkrut/kabur?

0 comments:

Post a Comment

Trending Topic

http://wighan.blogspot.com/atom.xml